3 Alasan Sampah Plastik Masih Mengancam di Indonesia
Pernahkah kalian melihat foto atau video bangkai ikan yang didalam perutnya terdapat plastik, atau sebuah kura-kura yang tersedak sedotan plastik di hidungnya?
Jika pernah, itu adalah sedikit contoh dari salah satu ancaman sampah plastik di Indonesia bahkan di dunia.
Seperti kita ketahui, plastik memang erat kaitannya dalam setiap aktivitas manusia. Lihat saja barang-barang yang masyarakat gunakan, mayoritas produk kini berbahan dasar plastik atau dikemas dengan plastik. Selain tahan lama, biaya produksi untuk memilih plastik sebagai material pembuat atau sekadar produk pembungkus diketahui tergolong lebih efisien alias murah.
Menguntungkan dari sisi ekonomi tapi tidak berarti menguntungkan untuk faktor lainnya. Tingkat terurai plastik yang rendah dibanding dengan material lainnya membuat sampah plastik juga awet tertimbun dimana-mana. Berbagai riset mengatakan, plastik yang terpendam dalam tanah membutuhkan waktu minimal 200 tahun untuk sepenuhnya terurai. Bahkan, sebuah penelitian juga menyebutkan bahwa sampah plastik bisa terurai dalam waktu 1000 tahun lamanya. Selain membahayakan kandungan tanah, zat kimia yang muncul dari sampah plastik tersebut juga sangat membahayakan untuk ekosistem lingkungan sekitar.
Baik di dunia maupun sampah plastik di Indonesia, jenis sampah plastik paling banyak berasal dari plastik sekali pakai. Baik itu kantong plastik, botol plastik, sedotan plastik, dan sebagainya. Meskipun sederhana, karena produksi materialnya yang tinggi ke tangan masyarakat, sampah plastik kian menjadi ancaman di Indonesia tiap bergantinya zaman.
Faktor Permasalahan Sampah Plastik di Indonesia
Dalam mengidentifikasi permasalahan sampah plastik di Indonesia, sebenarnya faktor-faktor yang melatar belakanginya memang berasal dari aktivitas penggunaan dan pengelolaan sampah dari masyarakat pribadi. Bicara tentang ancaman sampah plastik di Indonesia semakin nyata buktinya, ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi ancaman tersebut. Apa saja alasan tersebut? Berikut adalah sejumlah penjelasannya.
1. Penggunaan Sampah Plastik Masih Tinggi
Di Indonesia, 100 milyar kantong plastik disebut digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam satu tahun atau 700 kantong plastik per orang setiap tahunnya. Setiap tahunnya masyarakat Indonesia rata-rata membuang sampah plastik sejumlah 64 ton atau sekitar 70% dari total sampah yang dibuang (organik dan anorganik). Tingginya angka per tahun ini menandakan belum hiraunya masyarakat Indonesia atas dampak sampah plastik. Tidak heran jika setiap tahunnya sampah plastik tidak pernah menurun jumlah penggunaannya, sekalipun kebijakan minimalisasi plastik atau kampanye anti plastik nyata diaplikasikan di beberapa area.
2. Pengelolaan Sampah Konvensional
Berkenaan dengan faktor sebelumnya, apa yang membuat dampak sampah plastik di Indonesia masih mengancam datang dari proses pengelolaan sampah yang masih konvensional. Ada dua jenis pengelolaan konvensional untuk sampah plastik di Indonesia, pertama dengan mengandalkan tempat pembuangan akhir dan selanjutnya adalah dengan membakarnya. Kedua metode pengelolaan ini banyak diaplikasikan baik di perkotaan maupun non-perkotaan. Meskipun mudah pengelolaannya, metode ini sebenarnya tidak terlalu baik untuk lingkungan. Jika mengandalkan tempat pembuangan akhir, ancaman nyata datang kepada sektor pencemaran tanah dan juga air. Jika melalui metode pembakaran mandiri, ini juga dapat menghasilkan polusi udara yang menimbulkan pemanasan global.
3. Minim Aktivitas Daur Ulang
Menindak lanjuti dua metode konvensional yang tidak terlalu baik untuk lingkungan sebelumnya, sebenarnya terdapat metode paling baik untuk meminimalkan dampak sampah plastik. Metode daur ulang (recycle) dari kampanye 3 R (Reuse, Reduce, Recycle) adalah yang dimaksud. Sekalipun dikampanyekan oleh pemerintah dan berbagai LSM peduli sampah, aktivitas pendaur ulangan ini masih tergolong minim yang mana hanya dilakukan oleh sekelompok kecil masyarakat.
Oleh karena itulah Universal Eco hadir. Universal Eco adalah perusahaan jasa pengelolaan limbah plastik. Dengan bekerjasama dengan Universal Eco, anda juga mengurangi resiko penyalahgunaan atas kemasan produk anda dan menjaga lingkungan kita dari pencemaran limbah plastik dan kemasan.