Fly Ash – Limbah B3 yang Bermanfaat Bagi Agrikultur

Pemakaian batubara tentunya tidak dapat dipisahkan dari proses termal Aktivitas Termal (Pembakaran) tersebut menghasilkan limbah padat seperti fly ash, bottom ash, boiler slag dan bahan flue gas desulphurization (FGD), yang umumnya dikenal sebagai produk sampingan pembakaran batubara.

Pencemaran lingkungan akibat pelepasan asap, gas, limbah cair, dan limbah padat dari industri merupakan salah satu masalah utama. Saat ini 52% dari kapasitas pembangkit listrik di Amerika Serikat sendiri menggunakan bahan bakar batu bara dan konsumsi batu bara di seluruh dunia diproyeksikan meningkat 36% pada tahun 2020 (USDE, 2000). Hal yang sama juga terjadi di Indonesia, penggunaan batu bara sebagai bahan bakar juga sulit untuk ditinggalkan. Baca Juga : Mengenal Karbon Aktif dan Pengelolaan Limbahnya

Fly Ash - Universaleco

 

Pengertian

Abu batubara adalah sisa pembakaran batubara yang ukurannya sangat halus yang merupakan residu dari unit pembangkit uap (boiler) yang digolongkan sebagai B3.  Abu batubara mengandung SiO2, Al2O3, P2O5, dan Fe2O3 yang cukup tinggi sehingga abu batubara memenuhi kriteria sebagai bahan yang memiliki sifat semen / pozzolan. Baca Juga : FABA (Fly Ash dan Bottom Ash) – Pengertian dan Pemanfaatannya

Fly ash merupakan campuran amorf mineral ferroaluminosilicat yang dihasilkan dari pembakaran tanah atau bubuk batubara pada suhu 400–1500 ° C (Mattigod et al., 1990). Secara fisik sebagai partikel sangat halus yang memiliki diameter rata-rata

Selain itu, jika dilihat dari karakteristik kimia, 90–99% terdiri dari Si, Al, Fe, Ca, Mg, Na dan K dengan Si dan Al (Rees dan Sidrak, 1956; Adriano et al., 1980) yang sangat berpotensi untuk dimanfaatkan.

 

Penemuan Fly Ash

Percobaan rumah kaca yang dilakukan oleh Sikka dan Kansal, 1995) menunjukkan bahwa pemberian fly ash  secara nyata meningkatkan kandungan N, S, Ca, Na dan Fe tanaman padi (Oryza sativa).

Penemuan tersebut juga menyimpulkan tidak ditimbulkannya efek residu dari aplikasi pada tanaman gandum berikut kecuali untuk sedikit peningkatan kandungan Fe tanah.

 

Manfaat Fly Ash

Penemuan selanjutnya menambahkan bahwa penambahan secara signifikan meningkatkan kandungan Fe tanah. Fly ash yang kaya akan kandungan  alkali yaitu  Ca telah sering ditemukan berguna untuk produksi tanaman (Mishra dan Shukla, 1986) serta mampu menetralisir asam.

 

Fly ash sebagai agen soil conditioner

Dapat bersifat asam atau basa tergantung pada sumbernya. Dapat digunakan sebagai penyangga pH tanah (Elseewi et al., 1978). Dengan adanya pemberian fly ash, konduktivitas listrik tanah meningkat dan begitu juga dengan kandungan logam. Adanya Kapur mudah bereaksi dengan komponen asam dalam tanah mampu melepaskan unsur hara seperti S, B dan Mo dalam bentuk dan jumlah yang bermanfaat bagi tanaman.

Toksisitas boron adalah faktor pembatas utama dalam penggunaannya di pertanian. Menghambat aktivitas respirasi mikroba yang diinduksi Boron dapat dicegah dengan penggunaan bersama substrat organik yang mudah teroksidasi.

Alternatif Substrat organik yan mudah teroksidasi ialah pencampuran fly ash alkali dengan bahan asam berkarbon tinggi yang digunakan sebagai bahan  membuat kompos dan cocok diterapkan sebagai produk agrikultur. Penggunaan pupuk kompos dengan fly ash meningkatkan ketersediaan Ca dan Mg yang menyeimbangkan rasio antara kation monovalent dan bivalen (Na ++ K + / Ca2 ++ Mg2+).

Kemampuan Ca untuk meningkatkan flokulasi/ agregasi partikel tanah, terutama tanah liat, menjaga tanah tetap gembur dan juga mamou meningkatkan penetrasi air sehingga memungkinkan akar menembus lapisan tanah yang keras / padat.

Mekanisme terjadi dalam pengaplikasian fly ash pada agrikultur sebagai bahan kompos adalah Kalsium dengan mudah menggantikan Na di tempat pertukaran tanah liat untuk meningkatkan flokulasi dan stabilitas tanah. Proses tersebut tentunya mampu memperbaiki sifat fisikokimia tanah, peningkatan pH dan serta mampu menstimulasi hasil dari produk agrikultur tersebut.

 

Manfaat Lain dari Fly Ash

Selain sebagai soil conditioner, Penggunaannya dapat dijadikan sebagai bahan pembuat semen atau batako dan membantu pemulihan lahan terkikis.

Semen sebagai Produk yang dapat dihasilkan melalui Pengolahan Fly Ash hadir karena pengaruh Silikat yang sangat tinggi yang cocok dijadikan sebagai substituen dalam pembuatan semen.

Selain itu, Penerapan fly ash batubara dan biosolid juga mampu membantu pemulihan lahan yang terkikis. Dengan Fly ash, COD dari limbah pabrik tekstil di bawah kondisi suhu dan pH lingkungan (Patnaik et al., 1995) serta kandungan merkuri (Srivastava et al., 2000) dan tembaga (Pandey et al., 1985) dari larutan air dapat direduksi.

 

Tentang Universal Eco

Universal Eco adalah perusahaan pengelola limbah yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan. Misi kami adalah membantu mewujudkan Indonesia bebas limbah dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penerapan ekonomi sirkular bagi bisnis dan industri. Dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan, Universal Eco dapat melayani berbagai jenis kebutuhan pengelolaan limbah domestik dan B3 (Bahan Beracun & Berbahaya) yang bersumber dari area komersil, industri, dan fasilitas layanan kesehatan.

Layanan kami adalah

  1. Extended Producer Responsibility
  2. Daur Ulang Plastik & Kemasan Limbah B3
  3. Pengolahan Limbah B3
  4. Pengolahan Limbah Medis & Farmasi
  5. Zero Waste Treatment
  6. Secure Data & Destruction
  7. Jasa Pengelolaan Oli Bekas & Oil Sludge

Bersama Universal Eco mari wujudkan Indonesia bebas limbah. Siap mengelola limbahmu secara bertanggung jawab?